Jumat, 28 Juli 2023

Seandainya...

Sampai di sini, perjalananku ternyata cukup panjang. Aku sadar keadaanku, karenanya aku membuat keputusan untuk meminta pertolongan. Meski tidak semudah itu, permulaannya, hambatannya, aku belum akan berhenti, aku belum mau berhenti, akan aku selesaikan apa yang sudah kumulai ini.

Hari ini aku disadarkan akan beberapa hal. Selama ini aku mengira bahwa aku hanya diam di tempat, semata-mata karena begitu banyak kegagalan yang aku alami. Tapi ternyata tidak. Katanya, justru aku berpogres. Bahkan katanya, aku tidak makin memburuk. Katanya, aku berani mencoba lagi, dari begitu banyak kegagalan dan kesakitan yang sudah pernah aku alami. Ya, memang, kini aku jadi mudah menangis, bahkan menangis sampai menjadi-jadi. Tapi, katanya, aku berani, karena setelahnya aku masih mau mencoba lagi. Katanya, aku bisa.

Aku sangat terharu. Hatiku seketika terasa besar dan kuat. Rupanya masih ada yang melihat diriku utuh atas apa yang aku lakukan. Masih ada yang menganggap keberadaanku benar-benar ada, merasa bangga denganku, dan tanpa ragu mengatakannya, bahkan...tanpa perlu aku minta.

Setelah merenunginya, aku mulai berandai-andai. Seandainya... Seandainya...


Minggu, 24 April 2022

Mode Bertahan

"Katanya, lebih baik merasa salah daripada selalu merasa benar,"

"Nanti, setiap usahamu, rasa lelahmu, rasa putus asamu, pasti akan terbayar. Pasti. Itu janji. Tapi jangan diharap-harap..."

"Diikhlaskan. Selama kamu belum berani melepaskan yang buruk, yang lebih baik tidak akan pernah datang karena tidak ada ruang,"

"Jangan takut,"

"Kupikir tidak semua orang siap memahami bahwa mereka bisa bikin orang lain sedih,"

"Jangan paksakan genggamanmu,"

"Mode bertahan, seperti orang main bola kan tidak terus menyerang, ada bertahannya juga,"

"Kamu sudah tahu dengan pasti apa yang harus kamu lakukan,"

Senin, 21 Maret 2022

10 Maret, Bertahan seperti Maret-Maret Lainnya

Terbangun seketika, terdengar suara hujan deras.

Segenap isi kepalaku dipenuhi dengan kecemasan-kecemasan yang bukan tak berdasar. 

Aku seperti melihatmu, 

di dalam diriku, yang masih mengunci wujudmu

seutuh-utuhnya di dalam ingatan. 


Ingin kulihat, akukah dia 

yang masih terkunci erat-erat di dalam kepalamu 

hingga selarut ini.

Kamis, 10 Februari 2022

Tertekan

Tidak bisa bernapas.

Berjumpa jalan buntu.

Meledak.

Sabtu, 05 Februari 2022

Meledak

Nyaris setiap hari kurasakan ini

Energi yang masih menyala, membara

tapi mengendap

di dalam tubuh yang terlalu letih untuk kembali seperti sedia kala

juga isi kepala yang ingin sekali meledak setiap harinya.


Nyaris setiap hari aku perlu pertolongan

dalam bentuk apa saja, kadang bisa juga datang dari mana saja.


Nyaris tidak bisa kutemukan lagi teman bicara

mendengar dan menerima

memeluk dan menyambut dengan sehangat-hangatnya.


Nyaris aku gila.


Nyaris aku gila.


Nyaris aku.


Nyaris.